Kiat Mengajar Menyenangkan bagi Siswa
Mengajar sebagai salah satu hal yang tidak mungkin lepas dari
profesi guru. Namun demikian tidak begitu banyak hal yang bisa
dilakukan guru di dalam kelas untuk mengatasi permasalahan, khususnya
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tidak jarang ditemukan
apabila ada seorang guru mengajar, siswanya ada yang bernyanyi-nyanyi
kecil, bercerita, membaca buku pelajaran lain bahkan komik, mengunyah
permen untuk menahan kantuk, bahkan ada yang tidur. Padahal secara
keilmuan guru telah dibekali ilmu yang nantinya pada saat menghadapi
siswa dia bisa menggunakannya sebagai contoh ilmu psikologi pendidikan,
perkembangan peserta didik dan sebagainya. Oleh karena itu sangatlah
diperlukan suatu strategi unntuk dapat mengatasi problema dalam kelas.
Secara umum kata strategi berarti siasat atau kiat, yang berkaitan
dengan cara menyelesaikan masalah tertentu. Strategi dapat juga
diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukam. Dengan demikian strategi
memiliki makna sebagai suatu cara untuk dapat memenangkan proses
pembelajaran atau mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menentukan
langkah-langkah strategi yang akan dilakukan, guru haruslah memahami
dan berpegang pada konsep dasar strategi belajar mengajar. Ketiga
konsep dasar itu adalah:
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan penilaian belajar.
- Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur , metode dan teknik belajar mengajar.
- Norma dan criteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Selain ketiga hal konsep dasar tersebut juga penting memperhatikan pelaksanaan strategi mengajar yaitu:
- Tahapan mengajar.
- Penggunaan model atau pendekatan mengajar.
- Penggunaan prinsip mengajar.
Dalam proses mengajar itu seorang guru haruslah juga memiliki
keterampilan-keterampilan. Tahap pertama dalam memulai pelajaran agar
siswa fokus mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir adalah guru
mampu menjadikan siswa aktif sejak awal. Hal itu dapat dilakukan dengan
keterampilan membuka pelajaran. Keterampilan ini
adalah kegiatan dan pernyataan untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam menyusun aktivitas pembuka
sebaiknya menjadikan siswa lebih mengenal satu sama lain, merasa lebih
leluasa, ikut berfikir dan memperlihatkan minat terhadap pelajaran.
Sebagai contoh menarik perhatian siswa, menumbuhkan motivasi melalui
kehangatan dan keantusiaan, menimbulkan rasa ingin tahu, memberikan
acuan dengan mengemukakan tujuan-tujuan pembahasan tugas dan
sebagainya. Namun beberapa pertimbangan ini perlu diingat diantaranya
tingkat ancaman (apakah siswa terbuka dengan gagasan atau aktivitas
baru), bersesuaian dengan norma-norma siswa serta relevansi terhadap
mata pelajaran. Pembukaan yang berhasil merupakan batu loncatan pertama
kepada siswa untuk lebih berantusias mengikuti pembelajaran serta
bertujuan agar siswa perhatiaanya terfokus pada pelajaran.
Tahap kedua yaitu membantu siswa mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara efektif. Tahap ini merupakan kegiatan
guru saat menyajikan inti pelajaran untuk memajukan pengajaran satu
kelas penuh. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan dengan pemahaman
bahan ajar namun juga dengan analisis dan penerapan pada situasi baru.
Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima
(reaktif). Bagian ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu
kegiatan belajar dalam satu kelas penuh, menstimulasi diskusi, belajar
bersama, pengajaran sesame siswa, belajar secara mandiri, pembelajaran
afektif yang membahas siswa dalam memahami perasaan , nilai-nilai
dansikap mereka serta yang tereakhir pengembangan keterampilan.
Dalam proses mengajar ini keterampilan menjelaskan
adalah aspek penting dalam perbuatan guru. Menjelaskan berarti
menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis
dengan tujuan menunjukkan isi pesan dan hal-hal yang berkaitan.
Keterampilan menggunakan variasi berguna untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga ia dapat lebih antisias dan aktif. Keterampilan ini meliputi 3 variasi yaitu variasi mengajar komponen diantaranya variasi suara, jeda, pemusatan perhatian, gerak badan, kontak pandang dan perubahan posisi guru, kedua variasi penggunaan media
dan bahan-bahan pengajaran yang digolongkan menjadi media dapat
didengar, dilihat, disentuh, bahkan audiovisual serta yang terakhir variasi polainteraksi dan kegitan siswa.
Keterampilan memberikan penguatan yaitu respon
terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali perilaku itu. Dalam memberikan pengutan haruslah selektif
sesuai dengan usia, kemampuan, kebutuhan siswa serta latar belakang
tujuan dan sifat tugas. Manfaat keterampilan ini dapat membangkitkan
dan penguatan menjaga sikap serta menumbuhkan sikap percaya diri,.
Jenis dari penguatan ini adalah penguatan verbal yang berupa kata-kata missal “bagus”, “cerdas” dan penguatan nonverbal
misal perubahan mimik raut muka, tersenyum, mendekati untuk menyatakan
perhatian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan dapat juga berupa
tanda atau benda misal pemberian handout, majalah dan sebagainya.
Keterampilan selanjutnya adalah keterampilan bertanya,
keterampilan in diawali dari keterampilan dasar yaitu pengungkapan
pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan kearah
jawaban yang diminta, penyebaran pertanyaan, urutan pertanyaan, melacak
dan mendorong terjadinya interaksi antar siswa.
Keterampilan berikutnya adalah mengelola kelas yang dikelompokkan menjadi dua yaitu berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal misal menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian, memberikan petunjuk yang jelas, menegur dan yang kedua berkaitan dengan pengambilan kondisi belajar yang optimal misal memodifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok, memecahkan tingkah laku yangmenimbulkan masalah.
Keterampilan lainnya ialah mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok
kecil yakni mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan
mengorganisasi, membimbing dan memudahkan belajar, merencanakan
kegiatan belajar mengajar.
Keterampilan menutup pelajaran yaitu sebagai
rangkaian pembelajaran yang tak kalah penting sebab disini adalah
tahap ketiga dimana guru berperan bagaimana menjadikan belajar itu tak
terlupakan. Informasi dan nilai yang diserap tidak hilang begitu saja.
Tindakan positif untuk menutup mata pelajaran bermakna diantaranya:
strategi peninjauan kembali membahas cara menbantu siswa mengingat apa
yang telah dipelajari, penilaian sendiri membahas cara membantu siswa
apa yang telah mereka ketahui, yang dapat dikerjakan dan perencanaan
masa depan membahas cara membantu siswa mempertimbangkan apa yang
mereka lakukan dalam rangka menerapkan hal-hal yang telah mereka
pelajari serta yang terakhir ucapan perpisahan yaitu membahas cara
membantu siswa mengenang pengalaman mereka bersama dan mengungkapkan
apresiasi mereka.
Selain keterampilan itu dalam memilih metode mengajar hendaknya
mencakup pada konsep dan proses. Beberapa metode misal ceramah atau
diskusi saja dalam satu pembelajaran belum tentu siswa dapat menguasai
metode itu untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru maka dalam
pelaksanaannya digunakan beberapa metode secara bergantian atau
bersamaan sesuai dengan tujuan pengajaran yang ada. Dengan demikian
menggunakan metode lebih dari satu macam lebih baik karena dapat
menampung perbedaan individual.
Disamping keahlian tersebut seorang guru sebaiknya memiliki sikap
dan sifat yang menyenangkan bagi murid. Diantara sikap itu misal
demokratis, suka bekerja sama, baik hati, sabar, adil, konsisten, suka
humor terbuka dan sebagainya. Dengan sikap seperti itu siswa pun tidak
membenci guru bahkandimungkinkan sebagi cara agar siswa mata pelajaraan
yang tadinya dibenci. Supaya lebih mudah untukmelaksanakan model
pembelajaran yang akan digunakan guru perlu memahami segenap
aspek-aspek seperti kecerdasan dan bakat khusus siswa, perkembangan
jaasmani, kecenderungan emosi dan karakter, siap dan minat siswa,
cita-cita, hobi dan sebagainya.
Dari uraian diatas memberikan artian bahwa dalam menerapkan strategi
mengajar tidak hanya satu hal saja yang sangat diperhatikan, melainkan
semua aspek pembelajaran. Guru perlu memahami bahan ajar apa yang akan
disampaikan, metode apa yang tepat sesuai topik, pendekatan apa yang
sesuai dengan kemampuan siswa, media yang dibutuhkan, penguasaan
keterampilan dan sikap efektif yang menunjang.
Diambil dari berbagai sumber di internet. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar